MAKALAH PENGANTAR TEKNOLOGI SISTEM
CERDAS
SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT BAYI
Nama Kelompok:
Ahmad Tri Putranto (10116405)
David Indriyatmoko (11116727)
Maulana Yusuf Adnan
Islami (14116303)
Recky Setiawan (16116129)
Yudha Ksatria Putra (17116823)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang
Di dalam ilmu kedokteran
sangat mengalami perubahan yang sagat tinggi/ besar yang dimana kita dapat
mengetahui berbagai macam banyak penyakit yang ada saat ini, dan tidak banyak
pula penyakit yang belum mendapat solusi untuk menyembuhkannya.
Banyak para ahli yang
selalu mencoba utuk mencari solusi atas pengetahuan barunya tentang penyakit
agar pasiennya bisa mendapatkan penanganan yang terbaik.
Kita sama-sama tahu bahwa
kesehatan adalah suatu hal yang sangat berharga yang dimana kesehatan merupakan
aset yang paling berharga dalam hidup. Dengan begitu kita harus bisa menjaga
kesehatan tubuh kita, terutama kesehatan pada anak-anak, seperti yang kita tahu
bahwa anak-anak sangat rentan terserang penyaikit.
Tidak banyak orang tua yang
sangat kurang paham tentang penyakit, sehingga kebanyak orang tua lebih yakin
kepada para dokter atau ahli pakar kesehatan anak untuk memberikan solusi atas
penyakit yang diderita anaknya saat itu. Namun seperti yang kita tahu bahwa
tidak selamanya dokter selalu ada di rumah sakit, ada kalanya dokter cuti, atau
dinas ketempat lain sehingga pasien tidak dapat melakukan pengecekan atas
penyakit yang sedang diderita anaknya. Maka dari itu orang tua sangat membutuhkan
suatu pakar yang dapat memberikan solusi untuk penyakit yang sedang anaknya
alami.
Sistem pakar dapat dianggap
sebagai dokter alternatif bagi orang tua, yang dimana sistem pakar dapat
memberikan solusi dan memberikan masukan apa yang harus dilakukan dan apa yang
tidak harus dilakukan untuk menangani penyakit tersebut, sehingga orang tua
tidak harus khawatir jika ketika ia ingin memeriksakan anknya kedokter namun
dokter tersebut sedang cuti, karena orang tua bisa menggunakan Sistem Pakar.
1.2 Batasan
Masalah
Batasan masalah yang
digunakan pada tugas ini adalah
1. Sistem Pakar akan digunakan untuk komputer
PC
2. Data-data yang tersedia hanya untuk
penyakit pada anak balita (5thn kebawah).
3. Memakai metode inferensi forward chaining
untuk penarikan kesimpulan
4. Interaksi antara user dan sistem
menggunakan pertanyaan berupa gejala yang sudah tampak pada fisik maupun sikap
pada anak. Dimana nanti user diminta untuk memilih gejala yang sudah terdapat
pada daftar penyakit .
5. Jenis penyakit yang didiagnosa didominan
dengan penyakit pada daerah yang teropis seperti yang ada di indonesia.
6. Tidak ada komplikasin penyakit yang
diderita anak.
7. Output dari Sistem pakar ini yaitu berupa
Jenis peyakit pada anak.
1.3 Tujuan
Penelitian
Tujuan dari penelitian ini
yaitu untuk membuat suatu program sistem pakar tentang diagnosa penyakit
yang dimana program ini nanti bisa membantu bahkan memudahkan penggunanya untuk
menggunakannya.
1.4 Manfaat
Penelitian
SUntuk memberikan kemudahan
bagi orang tua atau user tentang penanganan terhadap penyakit pada anak.
Sehingga orang tua bisa melakukan penanganan lebih cepat terhadap anaknya.
1.5 Metode
Penelitian
Metode yang digunakan untuk penelitian ini
adalah :
1.Studi Literatule
Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan
literatur beberapa jurnal, paper dan bacaan-bacaan yang berkaitan dengan
judul penelitian.
2. Wawancara
Yaitu mengumpulkan data dengan cara melakukan
tanya jawab dengan pakar penyakit anak.
3. Observasi
Pengumpulan data dengan cara mengadakan
penelitian dan peninjauan langsung terhadap masalah yang diambil.
BAB II
ISI
2.1. Landasan Teori
Setiap tahun sekitar 4 juta
bayi meninggal pada bulan pertama kelahiran, tidak banyak pula yang meninggal
pada minggu pertama, masalah yang banyak terjadi pada minggu pertama yaitu
biasanya karena komplikasi kehamilan, kurangnya berat badan saat lahir.
Indonesia sangat renten erhadap penyakit seperti itu, dan masalah tersebut
sebenarnya dapat di atasi asal dengan penanganan yang tepat.
Seharusnya orang tua bisa perperan selayaknya
dokter, bidan maupun perawat yang ada di Rumah sakit sehingga penangannya bisa
lebih cepat dilakukan.
A.
Metode Forward
Chaining
Forward chaining merupakan grup
dari multiple inferensi yang melakukan pencarian dari suatu masalah kepada
solusinya. Forward chaining adala data-driven karena inferensi dimulai dengan
informasi yang tersedia dan baru konklusi diperoleh. Adapun alur proses metode
Forward Chaining ditunjukkan pada diagram pada gambar.
Gambar
1. Diagram Proses Forward Chaining
Metode Forward chaining dimulai dari sejumlah fakta-fakta
yang telah diketahui, untuk mendapatkan suatu fakta baru dengan memakai
rule-rule yang memiliki ide dasar yang cocokdengan fakta dan terus
dilanjutkan sampai mendapatkan tujuan atau sampai tidak ada rule yang punya ide dasar yang cocok atau
sampai mendapatkan fakta.
B.
Sistem Pakar
Sistem pakar adalah sistem yang
berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer agar komputer dapat
menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Dengan
sistem pakar ini, orang awam pun dapat menyelesaikan masalah yang cukup
rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi
para ahli, sistem pakar ini juga akan membantu aktivitasnya sebagai
asisten yang sangat berpengalaman (Kusumadewi, 2003).
BAB III
PEMBAHASAN
2.1. Data Flow Diagram
DFD
2.1. Sistem
Basis Pengetahuan
Sebelum melakukan perancangan sistem,
sebaiknya melakukan analisa pada
sistem berjalan untuk mengetahui permasalahan yang ada dilanjutkan
dengan menyusun rencana solusi penyelesaian dari masalah yang
dihadapi. Basis Pengetahuan adalah inti
dari sistem pakar,
berisikan representasi
pengetahuan dari seorang pakar dan pengetahuan non formal bersumber
dari buku dan artikel. Basis pengetahuan ini tersusun atas fakta
yang berupa informasi tentang objek dan
kaidah yang merupakan informasi tentang bagaimana cara membangkitkan fakta yang
telah ada. Berikut ini akan diperlihatkan basis pengetahuan Sistem Pakar
Diagnosa Penyakit pada Kulit untuk
disajikan melalui gejala-gejala yang direpresentasikan dengan kaidah produk
dan digambarkan dalam bentuk pohon biner.
Gambar 2. Pohon biner keputusan penentuan penyakit
Keterangan:
Node
Angka 1-24 adalah Gejala penyakit/pertanyaan
Node
huruf (P 1-15) adalah nama penyakit
Pohon
Biner ini merupakan rancangan proses pengambilan keputusan pada penyakit. Dalam melakukan penelusuran penyakit pada sistem,
user akan diberikan gejala-gejala yang sudah tersusun di pohon biner
tersebut. Misalnya pertama
kali gejala nomor
1 yang akan
ditanyakan, jika pengguna menjawab ya (gejala tersebut memang
sesuai dengan yang dialami oleh user) maka pertanyaan / gejala berikutnya yang akan ditanyakan adalah gejala nomor
2. Sebaliknya jika pengguna menjawab Tidak (gejala tersebut
tidak terjadi pada user) maka pertanyaan/gejala berikutnya yang akan ditanyakan
adalah gejala nomor 22. Begitu
seterusnya sampai diperoleh kesimpulan penyakit P1 atau P2 atau P3 dan seterusnya, atau sampai tidak ada gejala lain lagi yang dapat ditanyakan oleh sistem. Jika
penelusuran tidak sampai mendapatkan
kesimpulan, sistem akan mencari penyakit yang paling mendekati berdasarkan
gejala yang sudah ada.
Pada tahap
ini, pohon biner yang
dibuat masing-masing menghasilkan aturan yang berbeda.
Sehingga pembuatan pohon biner dilakukan untuk meresentasikan pengetahuan
dengan metode penalaran berbasis aturan. Metode tersebut dapat ditulis dalam
bentuk IF-THEN, untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel dibawah
ini.
Tabel 1. Bentuk Aturan IF-THEN Diagnosa
Penyakit
|
Bentuk
IF-THEN
|
Diare
|
IF Gejala - tinjanya lebih cair dan lebih sering dari
biasanya AND mulut dan mata kering AND tubuh lemas THEN Penyakit - Diare
|
Respiratory
syncytial virus (RSV)
|
IF Gejala - Demam rendah AND batuk AND pilek AND
napas bayi terdengar berbunyi THEN Penyakit -. Respiratory syncytial virus (RSV)
|
IF Gejala - bayi rewel AND menangis saat makan atau
disusui AND tidak mau berbaring dan
sering terbangun THEN Penyakit - Otitis
media
|
|
IF Gejala - leher kaku AND demam tinggi AND sakit
kepala yang sangat parah AND muntah AND sensitif terhadap AND ruam kemerahan
AND tidak mau makan dan minum THEN Penyakit - Meningitis
|
|
Penyakit Kuning
|
IF
Gejala - kulit atau mata bayi tampak kuning THEN Penyakit - Penyakit Kuning
|
IF Gejala - pupil mata bayi tampak putih AND terkadang
baru tampak saat difoto AND terjadi
pupil tampak kemerahan atau lebih besar dari normal, AND buruknya penglihatan
THEN Penyakit - Retinoblastoma
|
Representasi pengetahuan dari knowledge base berbasis aturan
rule paper sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit kulit dengan
metode forward chaining. Berikut adalah tabelnya :
Tabel 2. Representasi pengetahuan dari
knowledge base
Kode
|
Gejala Penyakit
|
P1
|
P2
|
P3
|
P4
|
P5
|
P6
|
G1
|
tinjanya lebih cair
dan lebih sering dari biasanya
|
Y
|
|
|
|
|
|
G2
|
mulut dan mata kering
|
Y
|
|
|
|
|
|
G3
|
tubuh lemas
|
Y
|
|
|
|
|
|
G4
|
Demam rendah
|
|
Y
|
|
|
|
|
G5
|
Batuk
|
|
Y
|
|
|
|
|
G6
|
Pilek
|
|
Y
|
|
|
|
|
G7
|
napas bayi terdengar
berbunyi.
|
|
Y
|
|
|
|
|
G8
|
bayi rewel
|
|
|
Y
|
|
|
|
G9
|
menangis saat makan
atau disusui
|
|
|
Y
|
|
|
|
G10
|
tidak mau berbaring
dan sering terbangun
|
|
|
Y
|
|
|
|
G11
|
leher kaku
|
|
|
|
Y
|
|
|
G12
|
demam tinggi
|
|
|
|
Y
|
|
|
G13
|
sakit kepala yang
sangat parah
|
|
|
|
Y
|
|
|
G14
|
Muntah
|
|
|
|
Y
|
|
|
G15
|
sensitif terhadap
cahaya
|
|
|
|
Y
|
|
|
G16
|
ruam kemerahan
|
|
|
|
Y
|
|
|
G17
|
tidak mau makan dan
minum
|
|
|
|
Y
|
|
|
G18
|
kulit atau mata bayi tampak kuning
|
|
|
|
|
Y
|
|
G19
|
pupil mata bayi tampak
putih
|
|
|
|
|
|
Y
|
G20
|
pupil tampak kemerahan
atau lebih besar dari normal
|
|
|
|
|
|
Y
|
G21
|
buruknya penglihatan.
|
|
|
|
|
|
Y
|
Sedangkan untuk tabel
relasi gejala dan penyakit sebagai berikut :
Tabel 3. Tabel relasi gejala dan penyakit
No
|
Gejala
|
Penyakit
|
1
|
G1,G2,G3
|
P1 (Diare)
|
2
|
G4, G5, G6,G7
|
P2 (Respiratory
syncytial virus (RSV))
|
3
|
G8,G9,G10
|
|
4
|
G11,G12,G13,G14,G15,G16,G17
|
P4 (Menigitis)
|
5
|
G18
|
P5 (Penyakit Kuning)
|
6
|
G19,G20,G21
|
2.5 Rancangan Aplikasi
Diagram Konteks
22.6.Perancangan
Data Base
-
ERD
Berikut ini adalah ERD yan
digunkan untuk mendapatkan sebuah rancangan database yang dapat mengakomodasi
penyimpana data terhadap sistem yang sedang ditinjau.
2.6. Tabel
Database
-
Tabel User
Nama table : tbuser
Fungsi : menyimpan data user dan hasil
analisa
field
|
Type
Data
|
Panjang
|
Keterangan
|
Kd_Pasien
|
varchar
|
15
|
Primary
Key
|
Nm_Pasien
|
varchar
|
25
|
|
J_kl
|
varchar
|
3
|
|
Umur
|
int
|
3
|
-
Tabel Gejala
Nama : tbgejala
Fungsi : menginput data gejala
field
|
Type
Data
|
Panjang
|
Keterangan
|
Kd_gjl
|
char
|
15
|
Primary
Key
|
Nm_gjl
|
varchar
|
20
|
|
-
Tabel Pertanyaan
Nama Tabel : tbpertanyaan
Fungsi : Menginput data pertanyaan
field
|
Type
Data
|
Panjang
|
Keterangan
|
Kd_prt
|
char
|
15
|
Primary
Key
|
Nm_prt
|
varchar
|
20
|
-
Tabel Penyakit
Nama Tabel : tbpenyakit
Fungsi : menginputkan data penyakit
field
|
Type
Data
|
Panjang
|
Keterangan
|
Kd_pny
|
varchar
|
15
|
Primary
Key
|
Nm_pny
|
varchar
|
25
|
|
Definsi
|
varchar
|
15
|
|
Saran
|
varchar
|
30
|
2.6. Perancangan
Interface
-
Perancangan masukan data user
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil
penelitian, dapat disimpulkan
bahwa perancangan sistem pakar
diagnose penyakit kulit berbasis
web hanya digunakan untuk
menampilkan jenis-jenis penyakit kulit
dan cara pengobatannya dengan menggunakan software XAMPP, Dreamweaver,
dll. Dengan sistem ini maka para user atau pasien dapat mengetahui jenis
penyakit yang diderita sebelum ke dokter. Keunggulan program ini dimana
peneliti bisa mengetahui
lebih jelas tentang
jenis-jenis penyakit kulit
yang terjadi pada masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
Selamat, Tanda dan Armyn. 2012. Sistem Pakar
Untuk Diagnosa Penyakit Kulit. STMIK IBBI
https://www.ayoksinau.com/makalah-pengantar-sistem-pakar-diagnosa-penyakit-bayi/