Jumat, 25 Januari 2019

MAKALAH PENGANTAR TEKNOLOGI SISTEM CERDAS SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT BAYI


MAKALAH PENGANTAR TEKNOLOGI SISTEM CERDAS
SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT BAYI



Nama Kelompok:
Ahmad Tri Putranto                        (10116405)
David Indriyatmoko                         (11116727)
Maulana Yusuf Adnan Islami         (14116303)
            Recky Setiawan                                 (16116129)
Yudha Ksatria Putra                        (17116823)





BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latarbelakang
Di dalam ilmu kedokteran sangat mengalami perubahan yang sagat tinggi/ besar yang dimana kita dapat mengetahui berbagai macam banyak penyakit yang ada saat ini, dan tidak banyak pula penyakit yang belum mendapat solusi untuk menyembuhkannya.
Banyak para ahli yang selalu mencoba utuk mencari solusi atas pengetahuan barunya tentang penyakit agar pasiennya bisa mendapatkan penanganan yang terbaik.
Kita sama-sama tahu bahwa kesehatan adalah suatu hal yang sangat berharga yang dimana kesehatan merupakan aset yang paling berharga dalam hidup. Dengan begitu kita harus bisa menjaga kesehatan tubuh kita, terutama kesehatan pada anak-anak, seperti yang kita tahu bahwa anak-anak sangat rentan terserang penyaikit.
Tidak banyak orang tua yang sangat kurang paham tentang penyakit, sehingga kebanyak orang tua lebih yakin kepada para dokter atau ahli pakar kesehatan anak untuk memberikan solusi atas penyakit yang diderita anaknya saat itu. Namun seperti yang kita tahu bahwa tidak selamanya dokter selalu ada di rumah sakit, ada kalanya dokter cuti, atau dinas ketempat lain sehingga pasien tidak dapat melakukan pengecekan atas penyakit yang sedang diderita anaknya. Maka dari itu orang tua sangat membutuhkan suatu pakar yang dapat memberikan solusi untuk penyakit yang sedang anaknya alami.
Sistem pakar dapat dianggap sebagai dokter alternatif bagi orang tua, yang dimana sistem pakar dapat memberikan solusi dan memberikan masukan apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak harus dilakukan untuk menangani penyakit tersebut, sehingga orang tua tidak harus khawatir jika ketika ia ingin memeriksakan anknya kedokter namun dokter tersebut sedang cuti, karena orang tua bisa menggunakan Sistem Pakar.


1.2  Batasan Masalah
Batasan masalah yang digunakan pada tugas ini adalah
1. Sistem Pakar akan digunakan untuk komputer PC
2. Data-data yang tersedia hanya untuk penyakit pada anak balita (5thn kebawah).
3. Memakai metode inferensi forward chaining untuk penarikan kesimpulan
4. Interaksi antara user dan sistem menggunakan pertanyaan berupa gejala yang sudah tampak pada fisik maupun sikap pada anak. Dimana nanti user diminta untuk memilih gejala yang sudah terdapat pada daftar penyakit .
5. Jenis penyakit yang didiagnosa didominan dengan penyakit pada daerah yang teropis seperti yang ada di indonesia.
6. Tidak ada komplikasin penyakit yang diderita anak.
7. Output dari Sistem pakar ini yaitu berupa Jenis peyakit pada anak.
1.3  Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk membuat suatu program sistem pakar  tentang diagnosa penyakit yang dimana program ini nanti bisa membantu bahkan memudahkan penggunanya untuk menggunakannya.
1.4  Manfaat Penelitian
SUntuk memberikan kemudahan bagi orang tua atau user tentang penanganan terhadap penyakit pada anak. Sehingga orang tua bisa melakukan penanganan lebih cepat terhadap anaknya.
1.5  Metode Penelitian
Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah :
1.Studi Literatule
Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur beberapa jurnal, paper  dan bacaan-bacaan yang berkaitan dengan judul penelitian.
2. Wawancara
Yaitu mengumpulkan data dengan cara melakukan tanya jawab dengan pakar penyakit anak.
3. Observasi
Pengumpulan data dengan cara mengadakan penelitian dan peninjauan langsung terhadap masalah yang diambil.








BAB II
ISI
2.1. Landasan Teori
Setiap tahun sekitar 4 juta bayi meninggal pada bulan pertama kelahiran, tidak banyak pula yang meninggal pada minggu pertama, masalah yang banyak terjadi pada minggu pertama yaitu biasanya karena komplikasi kehamilan, kurangnya berat badan saat lahir. Indonesia sangat renten erhadap penyakit seperti itu, dan masalah tersebut sebenarnya dapat di atasi asal dengan penanganan yang tepat.
Seharusnya orang tua bisa perperan selayaknya dokter, bidan maupun perawat yang ada di Rumah sakit sehingga penangannya bisa lebih cepat dilakukan.
A.       Metode Forward Chaining
Forward chaining merupakan grup dari multiple inferensi yang melakukan pencarian dari suatu masalah kepada solusinya. Forward chaining adala data-driven karena inferensi dimulai dengan informasi yang tersedia dan baru konklusi diperoleh. Adapun alur proses metode Forward Chaining ditunjukkan pada diagram pada gambar.

Gambar 1. Diagram Proses Forward Chaining

Metode Forward chaining dimulai dari sejumlah fakta-fakta yang telah diketahui, untuk mendapatkan suatu fakta baru dengan memakai rule-rule yang memiliki ide dasar yang cocokdengan fakta dan terus dilanjutkan sampai mendapatkan tujuan atau sampai tidak ada rule yang punya ide dasar yang cocok atau sampai mendapatkan fakta.

B.      Sistem Pakar
Sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Dengan sistem  pakar ini, orang awam pun dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi  para ahli, sistem pakar ini juga akan membantu aktivitasnya sebagai asisten yang sangat  berpengalaman (Kusumadewi, 2003).





BAB III
PEMBAHASAN


2.1. Data Flow Diagram 
DFD


2.1. Sistem Basis Pengetahuan
Sebelum melakukan perancangan  sistem,  sebaiknya  melakukan analisa  pada  sistem berjalan untuk mengetahui permasalahan yang ada dilanjutkan dengan menyusun rencana solusi penyelesaian dari masalah  yang  dihadapi.  Basis  Pengetahuan adalah  inti  dari  sistem  pakar,  berisikan  representasi pengetahuan dari  seorang pakar  dan pengetahuan non formal  bersumber  dari  buku dan artikel.  Basis pengetahuan ini tersusun atas fakta yang berupa informasi  tentang objek dan kaidah yang merupakan informasi tentang bagaimana cara membangkitkan fakta yang telah ada. Berikut ini akan diperlihatkan basis pengetahuan Sistem Pakar Diagnosa Penyakit  pada Kulit untuk disajikan melalui  gejala-gejala  yang direpresentasikan dengan kaidah produk dan digambarkan dalam bentuk pohon biner.

Gambar 2. Pohon biner keputusan penentuan penyakit
Keterangan:
Node Angka 1-24 adalah Gejala penyakit/pertanyaan
Node huruf (P 1-15) adalah nama penyakit
  
Pohon Biner  ini  merupakan rancangan proses  pengambilan keputusan pada penyakit.  Dalam melakukan penelusuran penyakit  pada sistem,  user akan diberikan gejala-gejala yang sudah tersusun di pohon  biner  tersebut.  Misalnya  pertama  kali  gejala  nomor  1  yang  akan  ditanyakan,  jika  pengguna menjawab ya (gejala tersebut memang sesuai  dengan yang dialami  oleh  user) maka pertanyaan / gejala berikutnya  yang akan ditanyakan adalah gejala nomor 2.  Sebaliknya  jika pengguna menjawab Tidak (gejala tersebut tidak terjadi pada user) maka pertanyaan/gejala berikutnya yang akan ditanyakan adalah gejala  nomor  22.  Begitu seterusnya  sampai  diperoleh kesimpulan penyakit  P1 atau P2 atau P3 dan seterusnya,  atau sampai tidak ada gejala lain lagi  yang dapat ditanyakan oleh sistem. Jika penelusuran  tidak sampai mendapatkan kesimpulan, sistem akan mencari penyakit yang paling mendekati berdasarkan gejala yang sudah ada.

Pada tahap ini,  pohon biner  yang dibuat  masing-masing  menghasilkan aturan yang berbeda. Sehingga pembuatan pohon biner dilakukan untuk meresentasikan pengetahuan dengan metode penalaran berbasis aturan. Metode tersebut dapat ditulis dalam bentuk IF-THEN, untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel dibawah ini.
Tabel 1. Bentuk Aturan IF-THEN Diagnosa
Penyakit
Bentuk IF-THEN
Diare
IF Gejala -  tinjanya lebih cair dan lebih sering dari biasanya AND mulut dan mata kering AND tubuh lemas THEN Penyakit - Diare
Respiratory syncytial virus (RSV)
 IF Gejala - Demam rendah AND batuk AND pilek AND napas bayi terdengar berbunyi THEN Penyakit -. Respiratory syncytial virus (RSV)
IF Gejala - bayi rewel AND menangis saat makan atau disusui  AND tidak mau berbaring dan sering terbangun THEN Penyakit - Otitis media
IF Gejala - leher kaku AND demam tinggi AND sakit kepala yang sangat parah AND muntah AND sensitif terhadap AND ruam kemerahan AND tidak mau makan dan minum THEN Penyakit - Meningitis
Penyakit Kuning
IF Gejala - kulit atau mata bayi tampak kuning THEN Penyakit - Penyakit Kuning
IF Gejala - pupil mata bayi tampak putih AND terkadang baru tampak saat difoto AND  terjadi pupil tampak kemerahan atau lebih besar dari normal, AND buruknya penglihatan THEN Penyakit - Retinoblastoma

Representasi pengetahuan dari knowledge base berbasis aturan rule paper sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit kulit dengan metode forward chaining. Berikut adalah tabelnya :

Tabel 2. Representasi pengetahuan dari knowledge base


Kode
Gejala Penyakit
P1
P2
P3
P4
P5
P6
G1
tinjanya lebih cair dan lebih sering dari biasanya
Y





G2
mulut dan mata kering
Y





G3
tubuh lemas
Y





G4
Demam rendah

Y




G5
Batuk

Y




G6
Pilek

Y




G7
napas bayi terdengar berbunyi.

Y




G8
bayi rewel


Y



G9
menangis saat makan atau disusui


Y



G10
tidak mau berbaring dan sering terbangun


Y



G11
leher kaku



Y


G12
demam tinggi



Y


G13
sakit kepala yang sangat parah



Y


G14
Muntah



Y


G15
sensitif terhadap cahaya



Y


G16
ruam kemerahan



Y


G17
tidak mau makan dan minum



Y


G18
kulit atau mata bayi tampak kuning




Y

G19
pupil mata bayi tampak putih





Y
G20
pupil tampak kemerahan atau lebih besar dari normal





Y
G21
buruknya penglihatan.





Y


Sedangkan untuk tabel relasi gejala dan penyakit sebagai berikut :

Tabel 3. Tabel relasi gejala dan penyakit

No
Gejala
Penyakit
1
G1,G2,G3
P1 (Diare)
2
G4, G5, G6,G7
P2 (Respiratory syncytial virus (RSV))
3
G8,G9,G10
4
G11,G12,G13,G14,G15,G16,G17
P4 (Menigitis)
5
G18
P5 (Penyakit Kuning)
6
G19,G20,G21

  
2.5 Rancangan Aplikasi
Diagram Konteks


22.6.Perancangan Data Base

 -          ERD
Berikut ini adalah ERD yan digunkan untuk mendapatkan sebuah rancangan database yang dapat mengakomodasi penyimpana data terhadap sistem yang sedang ditinjau.




2.6. Tabel Database
-          Tabel User
Nama table : tbuser
Fungsi : menyimpan data user dan hasil analisa
field
Type Data
Panjang
Keterangan
Kd_Pasien
varchar
15
Primary Key
Nm_Pasien
varchar
25
J_kl
varchar
3
Umur
int
3

-          Tabel Gejala
Nama : tbgejala
Fungsi : menginput data gejala
field
Type Data
Panjang
Keterangan
Kd_gjl
char
15
Primary Key
Nm_gjl
varchar
20



-          Tabel Pertanyaan
Nama Tabel : tbpertanyaan
Fungsi : Menginput data pertanyaan
field
Type Data
Panjang
Keterangan
Kd_prt
char
15
Primary Key
Nm_prt
varchar
20

-          Tabel Penyakit
Nama Tabel : tbpenyakit
Fungsi : menginputkan data penyakit
field
Type Data
Panjang
Keterangan
Kd_pny
varchar
15
Primary Key
Nm_pny
varchar
25
Definsi
varchar
15
Saran
varchar
30

 2.6. Perancangan Interface
-          Perancangan masukan data user




BAB IV

PENUTUP

  Kesimpulan
Berdasarkan  hasil  penelitian,  dapat  disimpulkan  bahwa  perancangan  sistem pakar  diagnose penyakit  kulit  berbasis  web hanya  digunakan untuk menampilkan jenis-jenis  penyakit  kulit  dan cara pengobatannya dengan menggunakan software XAMPP, Dreamweaver, dll. Dengan sistem ini maka para user atau pasien dapat mengetahui jenis penyakit yang diderita sebelum ke dokter. Keunggulan program ini  dimana  peneliti  bisa  mengetahui  lebih  jelas  tentang  jenis-jenis  penyakit  kulit  yang  terjadi  pada masyarakat





DAFTAR PUSTAKA

Selamat, Tanda dan Armyn. 2012. Sistem Pakar Untuk Diagnosa Penyakit Kulit. STMIK IBBI
 https://www.ayoksinau.com/makalah-pengantar-sistem-pakar-diagnosa-penyakit-bayi/