Sabtu, 28 Maret 2020

Pengaruh Wabah COVID19 Pada Ekonomi dan Bisnis di Indonesia


Pengaruh Wabah COVID19 Pada Ekonomi dan Bisnis di Indonesia

Virus Corona atau 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat seperti pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) yang bisa menyebabkan kematian.

Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa Negara di Eropa, Amerika, hingga Afrika. Dari data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus corona ini sudah terdeteksi di 58 negara termasuk Indonesia. Indonesia telah mengonfirmasi adanya kasus virus corona pertama, hal tersebut disampaikan oleh  Presiden pada Senin di Istana Negara Jakarta. Adapun pasien merupakan dua orang perempuan yang berusia 64 tahun dan 31 tahun yang usai melakukan kontak dengan seorang warga negara Jepang yang datang ke Indonesia. Hingga saat ini penyebaran virus corona di Indonesia semakin meluas, tercatat sampai tanggal 28 Maret 2020, terkonfirmasi 1155 kasus positif COVID-19 yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia. Hal tersebut tentu menjadi topik nasional dan banyak mendapatkan tanggapan dari masyarakat, bahkan cenderung menimbulkan kepanikan yang menyebabkan masyarakat beramai-ramai membeli barang seperti masker, handsanitizer, dan alat kesehatan lainnya dalam jumlah besar. Tentu hal ini berimbas pada melonjaknya harga barang-barang tersebut. Masker yang biasanya 1 box seharga 30-50 ribu kini naik berkali lipat menjadi 200-500 ribu per box, bahkan untuk masker tipe N95 kini harganya sekitar 1 juta per box.   

Wabah Covid19 telah memberikan dampak negatif yang luar biasa pada berbagai sektor, tak terkecuali sektor bisnis. Mulai dari pedagang kecil atau UMKM, pasar tradisional, supermarket, mall hingga pariwisata yang sepi pembeli bahkan tutup karena social distancing. Wabah ini juga menyebabkan kurs dollar terhadap rupiah meninggi hingga mencapat 16.000 / $US. Bahkan laporan dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan terjadi penurunan dalam beberapa minggu terkahir. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan, Indonesia rentan terhadap krisis ekonomi. Apalagi kini sedang merebaknya virus corona atau COVID-19 di Indonesia yang berdampak terhadap perekonomian. Ia memaparkan faktor alasan Indonesia rentan masuk dalam krisis ekonomi.

Pertama, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perlambatan yang cukup tajam, yang diperkirakan hanya 4,5-4,8 persen di tahun 2020.

Kedua, terkait aliran modal keluar sepanjang enam bulan terakhir, tercatat investor asing melakukan aksi jual sebesar Rp16 triliun.
Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 24 persen di periode yang sama. Sementara itu kurs rupiah melemah 5,41 persen dalam 6 bulan terakhir sebagai akibat dari keluarnya dana asing.

Ketiga, Indonesia makin rentan terpapar kepanikan pasar keuangan global.  Menurut Asian Development Bank (ADB), sebanyak 38,5 persen surat utang pemerintah Indonesia dipegang oleh investor asing. Lebih tinggi dari negara Asia lainnya. Jika terjadi aksi jual secara serentak tentunya ini beresiko tinggi terhadap krisis ekonomi.


Kita sebagai masyarakat harus turut andil untuk menjaga stabilitas negara, yaitu mematuhi himbauan pemerintah untuk melakukan social distancing untuk memutus rantai penyebaran virus covid19. Kita juga dihimbau untuk tidak terlalu panik dan cemas dengan melakukan panic buying yang pada akhirnya akan semakin memperburuk keadaan.


Referensi:

  • https://www.alodokter.com/virus-corona
  • https://economy.okezone.com/read/2020/03/09/320/2180369/panic-buying-masker-mulut-ini-kronologis-membeludaknya-pencarian
  • https://www.liputan6.com/bisnis/read/4203763/ekonom-khawatir-indonesia-alami-krisis-ekonomi-berkepanjangan-akibat-corona
  • https://idcloudhost.com/menelusuri-bagaimana-dampak-virus-corona-covid-19-bagi-perekonomian-indonesia/


s

Kamis, 10 Oktober 2019

Metode Penelitian Prototype SDLC


Metode Penelitian Prototype SDLC


Prototyping perangkat lunak (software prototyping) atau siklus hidup menggunakan protoyping (life cycle using prototyping) adalah salah satu metode siklus hidup sistem yang didasarkan pada konsep model bekerja (working model). Tujuannya adalah mengembangkan model menjadi sistem final. Artinya sistem akan dikembangkan lebih cepat daripada metode tradisional dan biayanya menjadi lebih rendah. Ada banyak cara untuk memprotoyping, begitu pula dengan penggunaannya. Ciri khas dari metodologi ini adalah model pengembangan software yang mengijinkan pengguna/user memiliki gambaran awal tentang program yang akan dikembangkan serta melakukan pengujian awal. Model prototype juga memberi fasilitas bagi pengembangn dan user untuk saling terkait dan berinteraksi.


Kelebihan Model Prototype :

·         Pelanggan berpartisipasi aktif dalam pengembangan sistem, sehingga hasil produk pengembangan akan semakin mudah disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan.
·         Penentuan kebutuhan lebih mudah diwujudkan.
·         Mempersingkat waktu pengembangan produk perangkat lunak.
·         Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan.
·         Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan.
·         Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.
·         Penerapan menjadi lebih mudah karena pelanggan mengetahui apa yang diharapkannya.
  • Bersifat aktif, sehingga user dapat melihat, merasakan, dan mengalami proses pengembangan.
  • Perbaikan kesalahan relative cepat.

Kekurangan Model Prototype :
·         Proses analisis dan perancangan terlalu singkat.
·         Upaya yang diinvestasikan dalam membangun prototip mungkin terlalu banyak jika tidak dipantau tepat.
·         Walaupun pemakai melihat berbagai perbaikan dari setiap versi prototype, tetapi pemakai mungkin tidak menyadari bahwa versi tersebut dibuat tanpa memperhatikan kualitas dan pemeliharaan jangka panjang.
·         Risiko analisis kebutuhan yang tidak mencukupi karena terlalu banyak ketergantungan pada Prototipe

Fase-fase garis besar pada perancangan prototype model :                   
·         Mengidentifikasi Kebutuhan Dasar
Fase ini untuk pemahaman kebutuhan dasar produk terutama dalam hal user interface. Rincian desain internal dan eksternal yang lebih rumit seperti kinerja dan keamanan dapat di abaikan pada tahap ini.
·         Develop Prototype awal
Fase ini untuk mengembangkan protype awal. dimana persyaratan yang sangat mendasar dipamerkan dan user interface selesai di buat. Fitur-fitur ini mungkin tidak bekerja dengan cara yang sama secara internal dalam perangkat lunak yang sebenarnya dikembangkan. Sementara, workarounds digunakan untuk memberikan tampilan dan nuansa yang sama kepada pelanggan dalam prototipe yang dikembangkan.
·         Review Prototype
Fase ini untuk user/client melakukan review prototype yang sudah dirancang oleh developer untuk memberikan feedback yang bertujuan untuk penyempurnaan lebih lanjut sistem/software yang sedang dikembangkan.
·         Revisi dan Penyempurnaan Prototype
fase ini untuk membahas Feedback dan review yang sudah di dapatkan di fase sebelumnya. Negosiasi antara client dan developer terjadi disini untuk menentukan waktu perancangan serta biaya untuk perubahan sistem tersebut. Perubahan sistem ini seharusnya sudah di setujui oleh ke 2 pihak (client & developer) dan siklus development pun kembali dilanjutkan sesuai dengan revisi dan client agar ekpektasi client terpenuhi.
Model Prototyping ini sangat sesuai diterapkan untuk kondisi yang beresiko tinggi di mana masalah-masalah tidak terstruktur dengan baik, terdapat fluktuasi kebutuhan pemakai yang berubah dari waktu ke waktu atau yang tidak terduga, bila interaksi dengan pemakai menjadi syarat mutlak dan waktu yang tersedia sangat terbatas sehingga butuh penyelesaian yang segera. Model ini juga dapat berjalan dengan maksimal pada situasi di mana sistem yang diharapkan adalah yang inovatif dan mutakhir sementara tahap penggunaan sistemnya relatif singkat.
Contoh Penerapan Metode Prototype
Sebuah rumah sakit ingin membuat aplikasi sistem database untuk pendataan pasiennya. Seorang atau sekelompok programmer akan melakukan identifikasi mengenai apa saja yang dibutuhkan oleh pelanggan, dan bagaimana model kerja program tersebut. Kemudian dilakukan rancangan program yang diujikan kepada pelanggan. Hasil/penilaian dari pelanggan dievaluasi, dan analisis kebutuhan pemakai kembali di lakukan.
“Apakakah perlu menggunakan prototype? Jawabannya adalah “YA”. Prototype perlu digunakan untuk pembuatan suatu proyek, karena sering terjadinya seorang pelangganyang hanya mendefinisikan secara umum apa yang dikehendakinya tanpa menyebutkan secara detal output apa saja yang dibutuhkan, pemrosesan dan data-data apa saja yang dibutuhkan. Sebaliknya disisi pengembang kurang memperhatikan efesiensi algoritma, kemampuan sistem operasi dan interface yang menghubungkan manusia dan komputer. Untuk dapat mengatasi ketidakserasian antara pelanggan dan pengembang itu , maka harus dibutuhakan suatu prototype untuk menimbulkan kerjasama yang baik diantara keduanya, sehingga pengembang akan mengetahui dengan benar apa yang diinginkan pelanggan dengan tidak mengesampingkan segi-segi teknis dan pelanggan akan mengetahui proses-proses dalm menyelasaikan system yang diinginkan. Dengan demikian akan menghasilkan sistem sesuai dengan jadwal waktu penyelesaian yang telah ditentukan.
Referensi:



Minggu, 07 April 2019

Aplikasi Blender 3D



Blender adalah salah satu software open source yang digunakan untuk membuat konten multimedia khusunya 3Dimensi. Perangkat lunak ini digunakan untuk membuat film animasi, efek visual, model cetak 3D, aplikasi 3D interaktif dan permainan video. Blender memiliki beberapa fitur termasuk pemodelan 3D, penteksturan, penyunting gambar bitmap, penulangan, simulasi cairan dan asap, simulasi partikel, animasi, penyunting video, pemahat digital, dan rendering.
A.    Fitur – Fitur Blender
Model: Obyek 3D tipe, termasuk jerat poligon, permukaan NURBS, Bezier dan kurva B-spline; multiresolusi patung kemampuan; Modifier stack deformers; model Mesh; Python Scripting
Rigging: Skeleton kode ciptaan; Skinning; lapisan Bone; B-splines interpolated tulang
Animasi: animasi editor non-linear; Vertex framing kunci untuk morphing, animasi Karakter berpose editor; deformers animasi, pemutaran Audio; sistem kendala animasi
Rendering: raytracer inbuilt; oversampling, blor gerak, efek pasca produksi, ladang, non-square pixel, lapisan Render dan melewati; Render baking ke peta UV, Efek termasuk halo, suar lensa, kabut, vektor motion-blur proses pasca- , dan proses pasca-defocus; Ekspor naskah untuk penyaji eksternal
Shading: membaur dan shader specular; Node editor; hamburan Bawah, shading Tangent; peta Refleksi
Realtime 3D/Game Penciptaan: editor grafis logika; Bullet Fisika dukungan Perpustakaan; jenis Shape: polyhedron Convex, kotak, bola, kerucut, silinder, kapsul, majemuk, dan mesh segitiga statis dengan mode auto penonaktifan; tabrakan Diskrit; Dukungan untuk kendaraan dinamika; Mendukung semua modus pencahayaan OpenGL; Python scripting; Audio



Kelebihan Blender
Open Source
Blender merupakan salah satu software open source, dimana kita bisa bebas memodifikasi source codenya untuk keperluan pribadi maupun komersial, asal tidak melanggar GNU General Public License yang digunakan Blender.
Multi Platform
Karena sifatnya yang open source, Blender tersedia untuk berbagai macam operasi sistem seperti Linux, Mac dan Windows. Sehingga file yang dibuat menggunakan Blender versi Linux tak akan berubah ketika dibuka di Blender versi Mac maupun Windows.
Ringan
Blender relatif ringan jika dibandingkan software sejenis. Hal ini terbuti dengan sistem minimal untuk menjalankan Blender. Hanya dengan RAM 512 dan prosesor Pentium 4 / sepantaran dan VGA on board, Blender sudah dapat berjalan dengan baik namun tidak bisa digunakan secara maksimal.
Komunitas Terbuka
Tidak perlu membayar untuk bergabung dengan komunitas Blender yang sudah tersebar di dunia. Dari yang newbie sampai yang sudah advance terbuka untuk menerima masukan dari siapapun,

Kelemahan Blender 3D
Tool yang dimiliki tidak lengkap seperti 3D Max
Tampilan cukup berantakan
Semua proses dilakukan dengan manual

Contoh hasil Blender 3D:
            Film Animasi Indonesia “Keluarga Somat”

referensi: